Proses budidaya Purwaceng tidak mudah karena tanaman ini sulit menghasilkan biji sehingga sulit pula untuk mendapatkan benihnya.
Setelah lebih dulu menyantap
Mi Ongklok khas Wonosobo, saya lalu menuju ke sebuah kedai kuliner yang kata kawan saya menyediakan menu wedang puwoceng.Agak jauh sih dari kota, tapi tempatnya asyik karena dekat dengan perkebunan teh, berbatasan dengan Kecamatan Kledung Temanggung. Kedainya berbentuk joglo dan kalau akhir pekan ramai pengunjung.Pisang goreng kepok kuning baru saja datang. Masing kemebul, artinya baru saja matang dan hangat. Lumayan buat pembuka sebelum "si ceng" nya terhidang.Ramuan purwoceng di kedai kuliner biasanya diracik bersama kopi. Jadi istilahnya kopi purwoceng. Demikian juga di sini. Berapa prosentase purwoceng dalam secangkir kopi tidak tahu. Semoga si pembuat sudah punya perhitungan matang. Kalau terlalu sedikit ya gak temonjo (kuat ngaruhnya). Tapi ya jangan sampai kebanyakan juga purwocengnya. Bisa berabe!"Di sini kita seduh purwoceng dengan kopi robusta Temanggung gak kadar keasamannya rendah, jadi aman di lambung. Purwocengnya sudah dikemas dalam sachet yang ukurannya pas, jadi jangan khawatir dosisnya kurang atau kebanyakan," kata Ifan, pegawai Waroeng Joglo Wonosobo.Menyeruput kopi purwoceng di tengah hawa dingin lereng Sindoro memang klop. Kopinya sendiri sudah mantap. Setelah dicampur purwoceng, ada aroma herbal yang agak halusan. Jadi bagi yang kurang suka aroma jamu tidak akan mengganggu kenikmatan.Secangkir kopi purwoceng dan pisang goreng kepok kuning tandas Rp34 ribu semuanya. Rinciannya, Rp20 ribu kopi purwoceng, dan Rp14 ribu untuk empat pisang gorengnya. Cukupan lah.Sebenarnya mau beli paket bungkusan yang bisa diseduh di rumah. Tapi nanti saja. Tunggu seperti apa reaksi kopi purwoceng nanti. Kalau viagra jawa ini ternyata memang "temonjo" ya tinggal pesen dan minta dikirim.
Teguh Joko Sutrisno | Wonosobo, Jawa Tengah