Ingkung kelinci sungguh nikmat bin lezat poool ... Bahkan empedunya dipercaya sebagai obat asma. Namun persoalannya, Anda tega makan nggak? Begitulah pertanyaan yang muncul ketika menatap kelinci-kelinci lucu nan cantik itu.
Ingkung ayam itu mantap, ingkung bebek juga jos. Kalau ingkung kelinci? Sebentar, tunggu dulu. Membayangkan saja gak sampai hati, melihatnya apalagi. Lah kok mau mencicipi?Tapi memang ada ya?Itulah. Ingkung kelinci atau banyak yang menyebutnya kelinci guling , jadi menu baru jagat kuliner di kawasan Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.Kawasan wisata Bandungan yang juga favoritnya pecandu karaoke ini memang kaya dengan aneka kuliner. Menu kuliner daging kelinci salah satunya. Katanya nih, enaknya pol. Empuk dan gurih.Umumnya, daging kelinci dibuat sate. Para pedagang hanya membawa bahan sudah dalam bentuk daging dan sudah pula ditusuk bambu yang tinggal dibakar.[caption id="attachment_375402" align="alignnone" width="900"]
Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Nah, tren sekarang, kelinci yang sudah dipotong dan dikuliti juga dipajang utuh. Pedagang akan meracik daging menjadi sate di situ juga. Mau pesen kelinci guling atau ingkung juga bisa.Bagi penyayang binatang tentu ini seperti horor. Bahkan orang biasa pun mungkin tidak tega mengingat kelinci adalah binatang yang lembut, lucu, jinak, dan mengundang kasih sayang.Seorang kawan pernah kuajak ke sini. Aku tawarin makan sate kelinci. Namun sebelum pesan ia iseng pengen lihat si tukang sate memasak. Eh, tak sengaja ia melihat kelinci yang sudah dipotong dan dikuliti tepat di depan matanya. Kelincinya dipajang dalam etalase kaca.Kontan, ia langsung hilang selera. Bahkan saat kutawari sate ayam yang juga dijual di situ tetap menolak. Sudah telanjur trenyuh mau gimana lagi. Untung saja belum pesen. Akhirnya ia minta pindah ke tempat lain nyari
Baca Juga :