Cucu Sultan Keraton Jogja Naik ke Merapi. Ada Apa?

Cucu Sultan Keraton Jogja Naik ke Merapi. Ada Apa?
Cucu Sultan Keraton Jogja Naik ke Merapi. Ada Apa? (Foto : )
Cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X RM Gustilantika Marrel Suryokusumo berbincang tentang kelestarian alam lereng Merapi, Sabtu (5/9). Foto: Istimewa[/caption]Agus Kampala, pegiat kultivasi kopi di wilayah Kaliurang Timur dalam kesempatan berdialog menyampaikan, warga di lingkungan tempat tinggalnya memang berkeinginan untuk turut ambil bagian dalam kegiatan wisata. Namun sebagai masyarakat petani dan peternak, Agus menyebut warga tidak ingin lahan mereka berubah menjadi villa, hotel dan bangunan penunjang wisata lain.Jika harus membangun fasilitas akomodasi, warga Kaliurang Timur memilih untuk membuatnya secara semi permanen, dengan bahan yang tidak merusak fungsi kebun mereka. Merespon hal itu, Marrel menyatakan dukungannya kepada konsep kemasan wisata tersebut. Karena selain tidak merusak lingkungan, kemasan wisata itu juga dapat dijadikan contoh bagi masyarakat di daerah lain di Yogyakarta bagaimana cara berdampingan dengan alam dan tetap berpenghasilan.[caption id="attachment_371323" align="alignnone" width="900"]
Pewaris Tahta Keraton Jogja Naik ke Merapi. Ada Apa? Cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X RM Gustilantika Marrel Suryokusumo. Foto: Istimewa[/caption]"Ide, inovasi dan usulan pengelolaan potensi tanpa merusak ini menjadi masukan buat saya. Terimakasih, karena kalau tidak disampaikan langsung begini, keraton sering hanya dapat kabar yang baik-baik saja," ungkap Marrel.[caption id="attachment_371319" align="alignnone" width="900"]
Foto: Istimewa[/caption]Menutup pertemuan, Marrel berpesan agar masyarakat baik di Kaliurang Timur maupun Bronggang tetap berupaya menjaga lingkungan lereng Merapi. Karena, selain menopang ketersediaan air yang penting bagi pertanian dan sektor lain di Yogyakarta, Merapi juga memiliki fungsi kultural karena sebagai kota budaya, berbagai ritual keraton kerap digelar di gunung itu.