Ia mengatakan, hal yang paling menakutkan bagi dirinya adalah ketika bangku-bangku sekolah pada berjatuhan. Sontak, ia langsung melaporkan kepada penjaga sekolah bernama Pak Bun, yang rumahnya berada di belakang ruang karantina tersebut.“Yang paling bikin saya langsung lapor ke Pak Bun ketika bangku-bangku itu pada berjatuhan. Kan, saya juga takut siapa tahu orang lain atau gimana karena saya sendiri. Jadi saya lari itu bukan kabur, saya kan juga takut, maksudnya, saya kasihan warga kalau memang saya terjangkit. Saya tuh lapor ke Pak Bun, tapi seakan nggak ada yang dengar padahal saya sudah teriak-teriak. Habis itu nggak ada orang,” tuturnya.
“Kepada petugas (Posko Terpadu Covid-19), saya cuman minta keselamatan saya bagaimana, dirapatkan. Akhirnya bisa (karantina mandiri di rumahnya),” tambahnya.Sementara itu, seluruh desa di Jombang, Jawa Timur, kini siaga menyambut para pemudik dan pendatang, agar bersedia menjalani isolasi di Posko Terpadu Covid-19 yang disediakan. Ini menyusul terdapat 7 kasus positif covid-19, dimana 6 orang menjalani isolasi di RSUD Jombang dan 1 orang lagi isolasi di Rumah Sakit Adi Husada, Surabaya. Umar Sanusi, Jombang, Jawa Timur
Kisah Pemudik dari Italia Diganggu Hantu Saat Menjalani Karantina Sendirian di Jombang
Jumat, 17 April 2020 - 15:10 WIB