Pameran Tunggal dan Peluncuran Buku Srihadi Tawarkan Wisata Batin

sri
sri (Foto : )

Alasan lain, dia ingin belajar hal baru di Bandung. Ketertarikan Srihadi pada pendekatan landscape lebih jelas dideskripsikan antara tahun 1954-1959 ketika beberapa kali berkunjung ke Bali. Kunjungan yang paling penting adalah pada 1954.

Dia tinggal di pantai Sindhu, Sanur, Bali yang saat itu masih sepi, selain ada perahu-perahu, upacara, dan perempuan Bali di pantai. Masa tersebut adalah masa Srihadi memikirkan apa yang dia cari dari seni lukis. Dari momen-momen kontemplasi di Bali inilah Srihadi memahami arah karya-karyanya.

Dan saat mengamati pantai, Srihadi menemukan fenomena alam bahwa antara langit dan laut selalu ada garis penghubung yang lurus, bersih, dan indah. Garis horizon. Semacam titik nol yang siap untuk dikembangkan. Srihadi Soedarsono pensiun sebagai pegawai negeri sipil pada 1997 dan terus berkreasi hingga hari ini.

Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh oleh Srihadi Soedarsono antara lain Tanda-Jasa “Bintang Gerilya RI” (1958), Satyalantjana Peristiwa Perang Kemerdekaan I dan II (1958), Piagam dan Medali “Satyalancana Kebudayaan RI” (2004), Piagam dan Medali “Anugerah Sewaka Winayaroha”, Penghargaan Pengabdian Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (2008), serta penghargaan dari internasional yakni The American Biographical Institute 2005 Commemorative Medal “Man of The Year” (2005).