Tamara Bleszynski tak habis pikir atas perilaku tamak seseorang yang menagih hutang kepada mendiang ayahnya. Artis Tamara Bleszynski kembali meradang mengutarakan kekesalan kepada seseorang yang menagih hutang kepada mendiang ayahnya.
Tamara tampaknya geram lantaran orang yang datang ke kediamannya berdalih untuk bersilturahmi ternyata membawa berkas surat hutang piutang yang membuat dirinya naik pitam. "Datang katanya mau bersilahturahmi, tapi ujung-ujungnya bawa berkas surat-surat paksaan untuk berutang," tulis Tamara Bleszynski, dikutip antvklik dalam akun Instagramnya pada Kamis (13/2/2020).
Tamara merasakan hal yang tak manusiawi. Pasalnya, sang ayah sudah wafat 19 tahun lalu tapi dipaksa diharuskan berhutang kembali. "Wafat 2001 tapi 2020 disuruh buat hutang baru. Aduh, 19 tahun kau siksa orang dalam kubur," tulis Tamara saat berada di pusara sang ayah ditemani putranya Kenzo dalam keterangan fotonya.
Ibu beranak dua ini benar-benar kecewa atas ulah seseorang yang dengan tega terus-terusan menagih hutang kepada sang mendiang ayahnya. Tamara merasa sedih dan 19 tahun harus bersabar. "I love papaku! 19 tahun aku sedih bersabar.
Tapi penghinaan atas kerja keras bapakku, yang kau hina dengan alasan bapakku harus terus membayar utang, karena kamu dan keluargamu terlalu tamak ingin menguasai tapi lalai meneruskan perjuangannya. Padahal beliau sudah sangat baik padamu, dan kita sudah membayar semua utangnya. Tapi kamu tetap tamak, sudah sangat keterlaluan. Zbigniew Bleszynski tidak berutang kepada siapa pun, dan tidak akan berutang pada siapapun," terangnya.
Mantan istri Mike Lewis ini menegaskan bahwa hutang-hutang almarhum ayahnya Zbigniew Bleszynski sudah lunas seluruhnya dan penagih hutang tersebut agar menghentikan langkahnya menagih hutang kepadanya. "Jangankan orang yang ada, orang yang telah tiada selama 19 tahun juga akan ku bela.
Semua utang-utang semasa beliau hidup (Zbigniew Bleszynski) sudah selesai. Sudah cukup penyiksaan ini, biarkan beliau istirahat dengan tenang. Kalau semasa hidup beliau ada kesalahan yang sengaja atau tidak, aku sebagai anaknya memohon dengan segala kerendahan hati untuk memaafkan beliau.