Keperawanan dalam Komedi Saru di Negeri Tidak Lucu

Keperawanan dalam Komedi Saru di Negeri Tidak Lucu
Keperawanan dalam Komedi Saru di Negeri Tidak Lucu (Foto : )
To the point
saja, pakai bahasa Indonesia! Jangan pakai bahasa Bhinnekaloka!Usut punya usut ceritanya begini Shalfa Avrila Siani, atlet senam artistik, diusir dari mess pelatihan nasional (pelatnas). Shalfa sebelumnya mendapatkan intimidasi dari pelatihnya yang bernama Retno dan Erna selama berada di Pelatnas. Intimidasinya untuk mengakui bahwa Shalfa tidak perawan!Pada 13 November 2019 orang tua Shalfa Avrila Siani, atlet senam artistik, mendapatkan telepon dari pelatih bernama Irma agar segera membawa pulang Shalfa. Berangkatlah mereka dari Kediri menuju mess pelatnas di Gresik. Ibunda Shalfa tiba di mess sekitar pukul 24.00 WIB malam.Anehnya tidak ada pelatih yang mendampingi Shalfa saat itu. Penyerahan Shalfa kepada orang tuanya pun tidak disertai surat-surat resmi.Sesudah kejadian, Shalfa dibawa orang tuanya melakukan tes keperawanan di dokter kandungan Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri. Hasilnya tidak seperti yang ditudingkan pelatih. Selaput dara masih utuh! Sang ibu, Ayu Kurniawati kembali menghubungi tim pelatih namun hasilnya nihil. Pelatihnya minta dites lagi di Rumah Sakit Petrokimia, Gresik. Aneh![caption id="attachment_255254" align="alignnone" width="640"] Keperawanan dalam Komedi Saru di Negeri Tidak Lucu Surat hasil pemeriksaan keperawanan Shalfa dari RS Bhayangkara, Gresik. (Foto: polhukam.id)[/caption]Shalfa termasuk atlet berprestasi. Belum lama ini Shalfa menyabet medali perunggu dari ASEAN School Games di Singapura loh!Sssttt … mau nanya, kalau saya mau diikutkan SEA Games 2019 mesti bayar gak sih?
Keadilan Gender Kejadian yang dialami Shalfa tentu memunculkan trauma. Sekaligus pula menggugurkan harapan prestasi Shalfa muda. Bibit atlet berharga ini harus layu sebelum berkembang karena ada pelatih yang sok berperan sebagai penjaga moral.Memprihatinkan!Ini adalah pelecehan yang melanggar keadilan gender!Apakah memang ada regulasi yang mengatur soal keperawanan seorang atlet? Tidak!Pertanyaannya, apakah para pelatih itu moralnya lebih baik dari Shalfa? Belum tentu! Para pelatih menuding Shalfa sering keluar malam. Lalu dituding tidak perawan. Tentunya ini tudingan serius! Soal ketidakperawanan anak muda seringkali dikait-kaitkan dengan seks bebas atau perzinahan. Nih, ada kisah menarik:

Saat Yesus berada di tempat ibadah Yahudi, datanglah para Ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka menyeret seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina ke hadapan Yesus. Mereka hendak mencobai-Nya, “Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Yesus berdiri lalu berkata pada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang mulai dari yang tertua … —Yohanes 8:5-9