Jalman beserta isteri dan putrinya yang berusia 5 tahun baru seminggu menghuni rumah baru mereka. Dalam waktu sekejap rumahnya hancur diterjang banjir bandang.
Bencana banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan pada Minggu malam (24/11/2019) menyisakan trauma yang mendalam. Para korban yang mayoritas adalah petani dan buruh upah tak menyangka musibah yang datang tiba tiba tersebut menimpa keluarga mereka. Memang banjir bandang tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kerugian harta benda tak sedikit.[caption id="attachment_252927" align="alignnone" width="900"] Jalman, korban banjir bandang Solok Selatan (Foto: ANTV/ Wahyudi Agus)[/caption]Seperti yang dialami salah satu korban Jalman Rianto (30 tahun), baru seminggu menempati rumah yang dibangunnya dengan menabung selama bertahun tahun, dalam satu jam rumah tersebut luluh lantah dihantam banjir bandang. Kini Jalman hanya bisa termenung bersama isterinya Nurlisna (27 tahun). Sejak masuk ke pengungsian di Balai Adat Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Jalman terus mengingat rumah satu satunya yang dibangun bersama isterinya.[caption id="attachment_252926" align="alignnone" width="900"]
Salah satu rumah yang rusak parah diterjang banjir bandang (Foto: ANTV/ Wahyudi Agus)[/caption]Pembangunan rumah dilakukan Jalman dengan cara menabung sedikit-sedikit dari hasil pekerjaannya sebagai buruh tani.Bahkan membangunnya pun dilakukan selama tiga bulan. Namun malang tak dapat ditolak dan mujur tak dapat diraih, takdir berkata lain. Rumah sederhana berukuran 6 kali 6 meter persegi dengan dinding batako yang belum diplester sama sekali serta belum berloteng tersebut hancur dalam sekejab. Material banjir bandang yang terjadi pada Minggu malam (24/11/2019) pukul 08.00 menghancurkan kebahagiaan mereka.[caption id="attachment_252930" align="alignnone" width="900"]
Baca Juga :