Begini cara mengelabuhi langit! Kalau mati, bawalah KTP dan SKCK. Kalau tidak ada “orang dalam” di surga, setidaknya sudah lolos secara administratif.
Soal KTP, urusannya dengan agama. Agama ini mengklaim sebagai pemilik surga yang absolut. Jadi kalau di akherat sana ditanya apa agamanya, ada bukti tertulis di KTP. Kalau diminta bersaksi tentang apa yang telah dilakukannya di dunia, ada bukti Surat Keterangan Catatan Kepolisian. LOL!Jadi begini ceritanya,Polrestabes Medan, Sumatra Utara didera bom bunuh diri. Saat itu, Rabu (13/11/2019) sekitar pukul 08.45 WIB. Akibatnya, terduga pelaku bernama Rabbial Muslim Nasution tewas dan 6 orang lainnya jadi korban luka. Mungkin ada yang menilai Rabbial Muslim Nasution adalah pahlawan. Berani Mati.Sebelum mati bunuh diri, Rabbial Muslim mengaku akan membuat SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian). Jaman jadulnya SKKB (Surat Keterangan Kelakuan Baik). Apakah memang surat ini akan dibawanya mati? Ternyata tIdak! Dia mati sebelum mengantongi SKCK.Apakah Rabbial Muslim terpapar radikalisme? Entahlah! Namun yang pasti, Rabbial Muslim telah menebar teror. Membunuh orang lain. Bahkan membunuh dirinya sendiri. Bisa jadi dia yakin bom bunuh dirinya adalah jihad. Berani Mati! Ganjarannya adalah pahala dan surga. Hidup mulia dan pesta seks bersama para bidadari surgawi.Namun ada pula yang bertanya-tanya, mengapa pilihannya bukan
Berani Hidup ?Jawabannya hanya Rabbial Muslim sendirilah yang tahu. Kita hanya berandai-andai mengurai. Jawabannya juga dari sudut pandang kita. Namun setidaknya kita lebih mampu menggunakan nalar maupun nurani. Menciptakan surga yang nyata di dunia ini.Menalarinya begini,Mati itu pasti. Namun matilah dengan segala kemuliaan. Mati mulia. Dikubur mulia. Dikenang mulia. Apa yang dilakukan Rabbial Muslim adalah berani mati untuk dikenang hina! Bukanlah suatu hal yang membanggakan. Tidak sah disebut keberanian. Berani Mati
Teroris Kedok Ojol Rabbial Muslim Nasution. Mengapa Berani Mati?
Rabu, 13 November 2019 - 20:14 WIB