Kirab dan arak-arakan gunungan disambut dengan tarian perjuangan prajurit, lalu diterima oleh tetua desa yang telah bersiap di depan pendopo balai desa. Masyarakat yang ikut dalam kirab kemudian duduk bersila di selasar untuk mengukuti acara kenduri. Tokoh masyarakat dan pemuka agama secara bergantian memberikan sambutan dan doa.
Baru saja doa dimulai, ribuan warga yang telah berkumpul langsung merangsek mau memperebutkan gunungan yang ada dihadapan mereka. Warga berjubel untuk mencapai gunungan dan meraih apapun yang bisa digenggam. Hanya dalam sekejap, 10 gunungan habis diperebutkan masyarakat.Warga percaya hasil bumi yang diperbutkan dalam Merti Desa membawa rezeki dan kesehatan.“Cari berkahnya. Biar sehat dan murah rezeki. Makanya ke sini sama keluarga,” jelas Dewi Prabandari, warga Desa Bugel.Sedangkan larung laut yang biasa diadakan setiap tahun dalam Merti Desa urung diadakan. Karena kondisi laut yang tidak bersahabat.
Arri Wibowo | Kulon Progo, Yogyakarta