HIDUNG dalam Lakon Bima Mencari Tirta Perwita

HIDUNG dalam Sastra dan Filsafat Mistik
HIDUNG dalam Sastra dan Filsafat Mistik (Foto : )
Dewa Ruci menemui Bima. Kerdil! Ukurannya tidak lebih dari telapak tangan Bima. Lebih mengejutkan karena wajah Dewa Ruci menyerupai dirinya. Di sinilah simbol
Jagat Raga dan Jagat Raya
. Bima yang raganya tinggi besar adalah simbol Jagat Raga yang sejatinya tak seberapa. Dewa Ruci yang kerdil ternyata adalah Jagat Raya. Telinga Dewa Ruci adalah simbol portal/gerbang/lorong menuju ketiadabatasan. Bima masuk ke dalam telinganya adalah masuk ke dalam cipta tentang semesta yang bisa pahami melalui pikiran.Semesta ada dalam pikiran dan kalbu Sang Bima. Jagat Raga tiada terpisah dengan Jagat Raya. Menyatu menjadi jalinan tunggal. Meniti Dalam Diri Kunci kisah Dewa Ruci adalah Air Kehidupan, Tirta Perwita berada di dalam diri manusia itu sendiri. Perjalanan Bima mengalahkan dua raksasa, naga dan bertemu Dewa Ruci sesungguhnya sarat dengan symbol. Simbol tentang perjuangan manusia mengalahkan nafsu. Nafsu yang menghalanginya menuju kesempurnaan.Oke, balik lagi ke hidung. Adegan sub kisah Dewaruci di atas adalah simbolisasi pengaturan/pengandalian nafas guna menuju fase relaksasi hingga meditasi. Hidung pada hematnya merupakan