Bumi Manusia
mandapat stigma sebagai ajaran yang berbau komunis. Penguasa pun menggusur Bumi Manusia dari peredaran di bumi manusia.Padahal buah karya Pram ini, lebih kental menggagas suara Nasionalisme yang utuh.Syukurlah, bulan Agustus tahun 2019, Bumi Manusia baik itu sebagai karya sastra tekstual maupun
Cinematografi atau film, sudah jauh lebih merdeka dari bayang–bayang penggusuran karya.Boleh jadi, kita menyaksikan Bumi Manusia bagai kita menelan vitamin anti rasis, untuk memerdekakan diri dari kepicikan kita dalam kehidupan sehari–hari, agar tidak menyebut kata “Monyet“ pada manusia lainnya di bumi manusia.Tidak. Ini Bumi Manusia. Selamanya.Merdeka ! Penulis: Yosi Mahalawan Denis
Baca Juga :