Tantangan Distribusi BBM Satu Harga ke Kepulauan Mentawai

Kapal Kesulitan Menganggkut BBM Karena Kendala Cuaca dan Air di Dermaga Surut
Kapal Kesulitan Menganggkut BBM Karena Kendala Cuaca dan Air di Dermaga Surut (Foto : )
Salah Satu SPBU yang berlokasi di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai
Salah Satu SPBU yang berlokasi di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai[/caption]BBM satu harga di Kepulaun Mentawai, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga, karena akan meningkatkan aktivitas yang sangat bergantung pada BBM.Pengantaran BBM Satu Harga ke Kepulauan Mentawai memang selalu mempunyai cerita perjuangan di baliknya.Perjuangan untuk mengantarkan energi ke masyarakat pelosok di Indonesia, seperti pengiriman ke Mentawai, dilakukan dengan melihat kondisi di lapangan.Sebelum ada program BBM Satu Harga, pengiriman dilakukan dengan menggunakan kapal kayu untuk mengangkut BBM ke Kepulauan Mentawai.Daerah kepulauan Mentawai, termasuk salah satu daerah yang memiliki tantangan tersendiri, dalam mendsitribusi ketersedian BBM, hal ini dikarenakan faktor lokasi dan jalur distribusi belum maksimal.BBM satu harga adalah kebijakan menyeragamkan harga jual resmi BBM sebesar Rp 6.450 per liter premium dan Rp 5.150 per liter solar, di beberapa daerah pelosok Indonesia.Kebijakan ini mengikuti pencabutan subsidi BBM dan pemberian penugasan kepada Pertamina, untuk menyalurkan BBM ke daerah terpencil melalui pembangunan SPBU di tempat tersebut dan mengatur penyalurannya secara rutin baik melalui darat, laut, maupun udara.Penugasan ini bernilai Rp800 Miliar, yang akan ditanggung oleh Pertamina, dan resmi berjalan sejak 17 Oktober 2016 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo . | Cendono Mulian - Achmad Junaidi | Kep. Mentawai | Sumatera Barat |