www.antvklik.com - Fase puncak haji telah usai. Tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (Tim P3JH) yang diinisiasi Kementerian Agama dan merupakan salah satu inovasi penyelenggaraan haji yang dinilai cukup efektif. Tim ini dinilai dapat diandalkan terutama saat masa krusial di rute Jamarat-Mina.
Kementerian Agama pun berencana akan mempertahankan Tim P3JH saat musim haji tahun depan. Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir menyatakan, “Tim P3JH akan kita pertahankan pada penyelenggaraan haji tahun depan.”
Menurut Khoirizi, P3JH--dan Tim Gerak Cepat (TGC) yang selama ini sudah ada, dapat bersatu padu terutama saat hari pertama lontar jumrah aqabah.
Khoirizi menjelaskan, tim P3JH dibentuk bukan untuk menyaingi keberadaan TGC. “P3JH dibentuk untuk melengkapi petugas kesehatan. Kita menyadari bahwa hari pertama lontar jumrah dan jalur Jamarat-Mina adalah waktu dan tempat krusial.”
Pantauan tim Media Center Haji (MCH) saat lontar jumrah hari pertama, Selasa (21/8) misalnya, paling tidak 200 jemaah kelelahan dan dirawat di Posko Kesehatan Haji Indonesia di Mina. Jalur yang membentang sepanjang dua hingga empat kilometer antara Jamarat dan Mina juga cukup berat terutama bagi jemaah usia lanjut.
“Kita melihat sendiri P3JH, TGC dan petugas perlindungan jemaah serta dibantu unsur lain pontang-panting membopong dan menggendong jemaah kelelahan,” kata Khoirizi. Ke depannya, menurut Khoirizi, jika memungkinkan dan ada alokasi anggaran, personel tim P3JH akan ditambah.
Direncanakan, rekrutmen tahun depan dilaksanakan dengan mekanisme penetapan dan seleksi. “Penetapan dengan sejumlah syarat agar kita dapat menagih komitmen secara maksimal dan seleksi untuk menghasilkan petugas berkualitas.”