Dan yang paling parah, sebagai wartawan sepakbola senior, berpuluh pelatih saya saksikan saat mendampingi tim, Shin Tae-yong, jauh dari ideal. Tidak ada strategi khusus yang dibuat agar tim bisa memenangkan setiap duel dan setiap pertandingan. Akibatnya, ya semerawut lah yang terlihat di lapangan.
Menurut Dede Sulaiman, mantan sayap kanan handal timnas Pra Piala Dunia 1985 yang nyaris lolos, tidak ada _chemistry_ antar pemain. "Dulu, saat saya sedang membawa bola di sisi, sudah oaham betul bola yang akan saya sodorkan ke Bambang Nurdiansyah. Sekarang, tidak ada itu," katanya saat kami sama-sama tampil di Kabar Malam tvone, beberapa saat sebelum laga.
Dengan begitu, maka, ini usul saya saja, kita perlu mengkritisi STY. Prakualifikasi Piala Dunia 2026, sudah di ambang mata, jika tetap kita biarkan, jangan,jangan mimpi ke Piala Dunia pun bisa bubar.
Kita juga tidak menafikan bahwa di tangan STY, tiga divisi timnas kita, secara betsanaan akan tampil di Piala Asia, sesuatu yang belum pernah dicapai oleh pelatih manapun. Namun fajta laib perlujuga kita perhatikan.
Saya termasuk orang yang sangat mendukung STY, tapi fakta AFF ini juga telah membukakan mata saya.
Meski demikian, saya ingin tetap mengajak kita untuk terus memandang positif timnas kita. Semoga selalu ada jalan terbaik.....