Sony yang akan berulang tahun ke-80 pada 21 Juni nanti mengaku sudah berhenti bermain basket sejak usia 72 tahun. Namun, dia masih menyempatkan menonton pertandingan bola basket, terutama untuk kelompok veteran. Di sana, ia bisa bereuni dengan rekan-rekannya dulu saat sama-sama masih bermain basket.
Sebagai legenda bola basket Tanah Air, ia mengaku bangga Indonesia bisa menjadi tuan rumah kejuaraan besar dunia sekelas FIBA World Cup 2023. "Luar biasa, mana pernah ada kejuaraan dunia diselenggarakan di Indonesia sebelumnya. Sebelum ini kan yang paling besar Asian Games dan Kejuaraan Asia. Positif sekali. Anak-anak bisa menyaksikan Indonesia mampu menjadi penyelenggara event dunia dengan baik. Anak-anak juga bisa melihat langsung pemain-pemain basket dunia dan belajar dari mereka," kata Sony.
Sebagai orang Indonesia pertama yang masuk Hall of Fame FIBA, Sony punya pesan kepada para generasi muda Indonesia. "Harus punya tekad kuat dari diri sendiri bisa terus menjadi lebih baik. Tidak cukup hanya dengan berlatih dengan klub, tapi juga harus menambah latihan sendiri. Dahulu saya berlatih sendiri di lapangan outdoor jam 1 siang supaya kemampuan saya terus meningkat. Sekarang harusnya bisa lebih baik dari dulu karena fasilitas dan lapangan juga lebih bagus. Mereka harus punya motivasi ekstra dari diri sendiri untuk terus mengasah kemampuan," tutupnya.
Para penerima penghargaan Hall of Fame akan diabadikan dalam sebuah upacara bergengsi di Manila, Filipina, menjelang FIBA World Cup 2023. Acara ini akan berlangsung pada 23 Agustus malam, setelah penutupan Kongres FIBA.
FIBA Hall of Fame Class of 2023:
Pemain
Amaya Valdemoro (Spanyol)