"Piper ini Pelatih Renang dunia dengan lisensi platinum yang belum ada di Indonesia. Selain itu telah menghasilkan medali di Olimpiade. Jadi tidak wajar kalau atlet Indonesia menilai kinerja pelatih Piper," jelas Anggota Tim Review PPON Kemenpora, Calvin Legawa.
Kemudian melakukan monitoring dan evaluasi seperti SEA Games 2022, Kejuaraan Dunia, Asean University Games maka ada kekurangan yang harus dibenahi.
"Sebelumnya Pelatih Kepala Albert Sutanto dan Piper hanya pelatih statusnya. Makanya kita naikan sekarang jadi pelatih kepala. Karena berdasarkan evaluasi para perenang yang saat ini mangkir latihan karena pada latihan sebelumnya tidak berlatih maksimal. Contohnya sering absen latihan dengan berbagai macam ijin, sehingga pada SEA Games tidak menunjukan catatan waktu terbaik," tegas Calvin.
"Piper juga sudah memantau para perenang junior pada Festival Akuatik lalu, yang kemudian memanggil para perenang junior ke pelatnas untuk menuju prestasi Olimpiade sesuai DBON," papar Calvin.
NOC Indonesia juga menyesalkan para perenang yang belum mau bergabung karena alasan tertentu. Komite Executive NOC Indonesia, Arlan Lukman berharap para perenang bisa bergabung untuk mengikuti arahan pelatih.
"Pelatnas kali ini agak berbeda karena sesuai DBON menuju prestasi di Olimpiade 2024, 2028 dan 2032. Jika memang belum mau bergabung, masih bisa berlatih di klub masing-masing dan kemudian mengikuti seleknas kembali di Februari 2023. Selain itu ada time trial yang digelar setiap 2 bulan," ucap Arlan.
Pada intinya, dari NOC dan tim review akan bekerjasama dengan Kemenpora dan KONI Pusat akan memilih atlet terbaik untuk dikirim pada multi event terdekat seperti SEA Games 2023 dan Asian Games 2023.