Di sisi lain, sang ayah Ivan Fadilla mengatakan bahwa proses lama yang mereka hadapi lantaran kesulitan dalam komunikasi dan bahasa. Sehingga pihak kepolisian Jepang kurang mengerti dan memahami apa yang mereka maksud dan sebutkan.
“Sepertinya ada kesulitan komunikasi bahasa jadi mereka kurang ngerti/paham apa yang kita sebutin gitu loh,” ujar Ivan Fadilla.
Putra Sulung Venna Melinda itu juga mengungkapkan jika dirinya tak bisa menunggu lama lagi di kantor polisi Jepang untuk surat kepolisian yang tak kunjung keluar. Sementara pihak KBRI telah mengeluarkan paspor emergency untuknya.
“Dan aku udah gila sih kalo harus 6 jam lagi di kantor polisi di sini enggak sih, sementara KBRI Indonesia banik banget bisa langsung bantu ngeluarin paspor emergency cuma surat dari polisinya yang gak keluar-keluar nih guys aduh,” kata Verrell Bramasta.
Namun, usai 1 jam menunggu dan dibantu pihak KBRI Indonesia, data laporan Verrell akhirnya ditemukan dan surat kepolisiannya juga sudah keluar.
Saat ini, Verrel sudah bisa terbang dari Tokyo, namun saat berada di Bandara Taiwan lagi-lagi Verrel harus tertahan oleh imigrasi karena permasalahan pada paspornya yang hilang. Verrel Bramasta pun menyebut jika dirinya menjadi homeless di bandara.