Lebih lanjut, Roy Kiyoshi menceritakan sepenggal pengalamannya hidup sebagai seorang indigo. Ia kerap mendengarkan bisikan-bisikan yang mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan nyawanya.
“Aku sebagai indigo bisa lihat makhluk halus di mall malem-malem misalnya, itu tuh suka ada ajakan-ajakan untuk bunuh diri gitu, disuruh loncat dari gedung. Itu yang buat kita susah buat nggak ikuti ajakan-ajakan itu,” tuturnya.
Di bawah pendampingan psikiaternya, Roy ternyata didiagnosa menderita bipolar dan skizofrenia. Diagnosa tersebut diketahui setelah ia melakukan serangkaian tes.
“Aku jujur ngomong di sini ya, kebetulan aku didiagnosa ada bipolar sama skizofrenia, skizofrenia efektif ya. Kenapa bisa tahu? Aku tes. Jadi selain indigo, aku juga bipolar dan skizofrenia itu,” ujar Roy.
Kedua gangguan mental tersebut membuatnya hidup dengan kondisi mood yang berantakan. Ia tidak bisa mengontrol moodnya sendiri karena perubahannya terlalu cepat.
“Aku punya penyakit mood yang berlebihan. Nanti nangis nih, ntar sedih, ntar ketawa lagi, ntar seneng, ntar diem. Moodnya cepet berubah,” tandasnya.