Antv –Roy Kiyoshi merupakan salah satu orang indigo yang sangat terkenal. Sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk melihat hal-hal tak kasat mata, rupanya ia mengalami kesulitan tersendiri dalam menjalani hari-harinya.
Ia bahkan sampai harus didampingi oleh psikiater sejak usianya masih remaja. Hal tersebut terungkap saat Roy menjadi bintang tamu dalam podcast dr. Richard Lee baru-baru ini.
“Aku indigo tapi ditangani oleh psikiater yang tepat. Dari umur 17 sampai sekarang ini aku didampingi,” ungkapnya dilihat dari kanal Youtube dr. Richard Lee, MARS pada Jumat, 26 Agustus 2022.
“Aku lebih ke arah, memang indigo harus ke psikiater, jadi didampingi, seperti itu,” sambungnya.
Ia merasa perlu pendampingan dari psikiater agar lebih diarahkan dari segi medis. Sebab, sebagai seseorang dengan kemampuan spesial seperti itu, ia sering merasakan kecemasan berlebihan yang terkadang sulit dikontrol.
“Karena gini, psikiater itu kan mengarahkan, membantu juga dan di sisi lain kalau misal sudah parah diberikan obat yang tepat, untuk mengatasi kecemasannya dan segala macem,” tuturnya.
Lebih lanjut, Roy Kiyoshi menceritakan sepenggal pengalamannya hidup sebagai seorang indigo. Ia kerap mendengarkan bisikan-bisikan yang mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang bisa menghilangkan nyawanya.
“Aku sebagai indigo bisa lihat makhluk halus di mall malem-malem misalnya, itu tuh suka ada ajakan-ajakan untuk bunuh diri gitu, disuruh loncat dari gedung. Itu yang buat kita susah buat nggak ikuti ajakan-ajakan itu,” tuturnya.
Di bawah pendampingan psikiaternya, Roy ternyata didiagnosa menderita bipolar dan skizofrenia. Diagnosa tersebut diketahui setelah ia melakukan serangkaian tes.
“Aku jujur ngomong di sini ya, kebetulan aku didiagnosa ada bipolar sama skizofrenia, skizofrenia efektif ya. Kenapa bisa tahu? Aku tes. Jadi selain indigo, aku juga bipolar dan skizofrenia itu,” ujar Roy.
Kedua gangguan mental tersebut membuatnya hidup dengan kondisi mood yang berantakan. Ia tidak bisa mengontrol moodnya sendiri karena perubahannya terlalu cepat.
“Aku punya penyakit mood yang berlebihan. Nanti nangis nih, ntar sedih, ntar ketawa lagi, ntar seneng, ntar diem. Moodnya cepet berubah,” tandasnya.