Di tengah tantangan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, Indonesia terus berupaya mewujudkan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan. Berbagai inisiatif telah diluncurkan untuk menjembatani kesenjangan, termasuk program beasiswa seperti Merdeka Belajar, Indonesia Pintar, dan beasiswa dari sektor swasta. Selain itu, perkembangan teknologi telah membuka peluang baru melalui platform pembelajaran online yang menyediakan akses pendidikan gratis dan berkualitas.
Recon PR 2024 bertujuan untuk mengaktualisasikan peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan sesuai dengan tujuh belas pilar Sustainable Development Goals (SDGs). Acara ini akan dilaksanakan secara luring dengan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk talkshow yang mengangkat topik-topik penting terkait Environmental, Social, and Governance (ESG).
Tahun ini, Recon PR mengusung tema "Catalyst of Change; Gen Z: The Power of Youth”. Tema ini menyoroti peran vital Generasi Z dalam mendorong perubahan positif melalui Public Relations (PR) dan mendukung prinsip-prinsip ESG. Acara ini bekerjasama dengan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta untuk melaksanakan program kerja PERHUMAS Muda Jakarta bertempatan di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta pada Sabtu, 24 Agustus 2024 pukul 12.30 - 16.00 WIB.
Maria Advenita Gita Elmada, Lecturer of Communication for Sustainable Development di Universitas Multimedia Nusantara, dalam sesi pertama talkshow menambahkan, "Kita punya tugas untuk memberdayakan orang lain juga supaya bisa berkomunikasi dan mencapai tujuan bersama. Itulah super power kita, kemampuan komunikasi untuk membuat orang lain juga bisa berbicara dan bertindak dalam mencapai SDGs."
Sari Soegondo, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI), menyatakan, "SDGs itu bukan sekadar istilah atau slogan, tapi sebuah kerangka pembangunan yang harus terintegrasi dalam pembangunan nasional. Kita harus mengingat bahwa sumber daya alam semakin langka, dan pembangunan yang berkelanjutan menjadi keharusan untuk masa depan."
Selanjutnya menurut Sari, Salah satu lembaga SGD’s mengusulkan adanya SDG ke-18: "Communication for All." Komunikasi seharusnya menjadi hak dasar bagi semua orang. Perlu ada pihak yang mengomunikasikan apa yang menjadi kebutuhan kita, karena masih banyak orang yang tidak bisa menyuarakan aspirasinya.