Caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Sulawesi Utara Denny Tewu berpendapat bahwa 'Setiap orang ada eranya dan setiap era ada orangnya' saat ini kondisi perpolitikan di Indonesia sedang terjadi peralihan atau transisi dari para pejuang reformasi yang telah berhasil merebut kekuasaan dari era orde baru ke era generasi millennial atau gen z.
"Peralihan tersebut terasa berat dan awalnya sulit diterima karena terlihat dari kemarahan mereka saat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan generasi muda yang berpengalaman sebagai kepala daerah bisa menjadi capres atau cawapres Republik Indonesia," ungkap Denny pada Selasa (26-12-2023).
Imbas diperbolehkannya Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri dalam kontestasi Pilpres lanjut Denny bahkan merembet dengan digantinya Ketua MK dengan berbagai alasan seperti politik dinasti, KKN dan lain sebagainya.
Hal ini tanpa melihat kenyataan bahwa generasi muda Indonesia saat ini sangat mumpuni untuk menjadi pemimpin bangsa dan harusnya mendapatkan kesempatan seperti di negara-negara lain.
Masing-masing pihak ungkap Denny lagi memiliki argumentasinya seperti yang menolak masih berpendapat bahwa generasi muda di usia 30-an dianggap terlalu muda dan belum siap untuk menjadi pemimpin bangsa.
Loncatan generasi dari usia 60-an langsung ke Generasi berusia 30-an tahun dianggap terlalu jauh jaraknya.
Sementara mereka yang setuju bahwa generasi muda usia 30-an sudah bisa dipercaya menjadi pemimpin bangsa karena melihat sudah banyak contoh di negara-negara maju.