Dikatakannya, siswa yang berkualitas merupakan output dari sistem persekolahan yang baik. Bukan hanya ahli dalam pendidikan, tapi juga ahli dalam agama, memiliki akhlak yang baik.
"Tak kalah penting ahli dalam teknologi untuk mampu menghadapi tantangan zaman, bukan hanya 4.0 tapi juga mampu menghadapi era society 5.0. Era society 5.0 adalah proses kolaborasi antara manusia dan teknologi," ungkap Humaira.
Sementara itu, gelombang peradaban keempat yang saat ini dikenal dengan era industri 4.0 memaksa semua untuk menyesuaikan seluruh kerangka sendi dan perangkat kerja pada setiap segmen kehidupan, termasuk pendidikan.
"Inovasi menjadi kunci paling utama di era Industri 4.0 yang menuntut sekolah membentuk peserta didik memiliki kompetensi abad 21 yang mampu berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif," tandas Humaira.