"Sudah pulang, masih trauma, kalo bekas lukanya masih ada," kata Anda Swanda, paman korban.
Ia juga menceritakan, bahwa kronologis korban dianiaya diketahui usai pulang bermain bersama ibunya.
"Jadi dibawa main ke rumah teman ibunya, terus pas pulang muntah - muntah, ditanya lah sama keluarga kenapa, cerita anak itu katanya kepala ditoyor, kakinya dimainin, terus ngeluh panas dipunggung, pas dilihat ada bekas luka kaya disulut rokok," tambahnya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah turun langsung untuk menangani kasus penganiayaan anak di Garut ini.
KPAI Daerah Tasikmalaya, yang merupakan masih wilayah kerja Garut, mengungkapkan, bahwa ini merupakan kasus atensi yang akan didampingi KPAI.
"kita menerima laporan dari aparat kelurahan setempat, bahwa ada kekerasan terhadap anak, dimana pelakunya diduga kekasih dari sang ibu, ada pun luka yang ditemukan yaitu bekas sulutan puntung rokok pada tubuh korban," cetus Ato Rinanto, Ketua KPAI Daerah Tasikmalaya.
Ia juga menegaskan bahwa penanganan kasus akan didampingi KPAI, untuk proses penanganan di pihak Kepolisian. "Kami pastikan ini atensi, kami dampingi, dan memastikan kordinasi dengan jajaran dari Polres untuk penanganan kasus anak," tandasnya.