Antv –Desa Sidomulyo yang berada di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu desa di Tanah Air yang rawan terhadap bahaya tsunami. Warga masyarakat membangun kesiapsiagaanya dengan memenuhi 10 indikator sebagai desa tangguh bencana atau destana.
Kepala Desa Sidomulyo Agus Sugianto memaparkan komitmen warganya di hadapan perwakilan BNPB, kementerian/lembaga terkait dan peserta sosialisasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) dari 17 provinsi dan 30 wilayah administrasi tingkat kabupaten maupun kota.
“Kami berkomitmen membangun desa yang namanya desa tangguh bencana,” ujar Agus di Balai Desa Sidomulyo, Minggu (18/12/2022).
“Lalu ada 10 indikator yang harus kami lalui,” ujarnya.
Lalu apa saja 10 indikator untuk membangun desa tangguh bencana? Pertama, penilaian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketangguhan desa. Agus menyampaikan, penilaian indikator ini dilakukan secara partisipatif oleh warga Desa Sidomulyo. Tingkatan desa dengan penilaian yang terpenuhi terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu pratama, madya dan utama.
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada tahun ini, Desa Sidomulyo memiliki nilai indeks 80,75. Nilai tersebut menempatkan desa ini pada tingkat madya.
Kedua, penyusunan peta risiko desa berbasis partisipatif. Melalui fasilitator, warga desa diajak untuk mendiskusikan potensi ancaman bahaya, tingkat ancaman, karakternya serta tingkat risiko. Di samping itu, warga juga diajak untuk mengidentifikasi kapasitas dan kerentanan.