Mereka dulunya merupakan anak dan cucu petugas kesehatan di lingkungan rumah sakit yang dulunya merupakan rumah sakit jiwa dan beralih fungsi menjadi Rumah Sakit Paru dan terakhir pada 15 April 2022 lalu diresmikan Gubenur Jawa Timur Khofifah Indarparawansah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Husada Prima.
Dyah Retnowati selaku Dirut RSUD Husada utama saat ditemui oleh awak media menyatakan, pengosongan aset berupa 10 rumah dinas tersebut merupakan bagian dari perluasan fungsi RSUD Husada Prima yang melakukan pengembangan fasilitas kesehatan, karena peningkatan dari RS khusus Paru menjadi RSUD, tentunya membutuhkan banyak ruang sebagai sarana dan prasarana yang lebih memadai, seperti ruang laboratorium, ruang perawatan dan ruang hunian pasien.
"Dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwasanya RSUD Husada Prima memang membutuhkan pengembangan fasilitas kesehatan setelah rumah sakit ini meningkatkan fungsinya menjadi RSUD. Apalagi tanah di sini adalah milik aset pemerintah provinsi yang telah membiarkan asetnya dikuasi oleh warga sekitar rumah sakit “ kata Diah.
Lebih jauh pihak rumah sakit telah memberikan pemberitahuan pengosongan yang telah dilakukan sejak Juni 2022 silam. Bahkan saat akan melakukan pengosongan, pihak rumah sakit memberikan fasilitas truk dan petugas angkut. Serta menyiapkan 10 unit. kamar di rumah susun gunung anyar bagi warga yang belum punya rumah untuk pindah.
“Kita sudah memfasilitasi truk dan petugas angkut. Bahkan 10 unit ruang di rumah susun Gununganyar bagi warga yang belum punya rumah untuk pindah," tandas Dyah Retno, Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, setelah dilakukan mediasi antara pihak biro hukum pemerintah provinsi beserta perwakilan warga dan kuasa hukum warga.
Dalam kesempatan itu pula, sebagian rumah warga ada yang sudah merelakan barang barangnya diangkut agar rumahnya kosong, dan sebagian lagi ada yang masih mempertahankan rumah mereka.