Sebagai penggeraknya, mobil ini menggunakan motor listrik DC berdaya 250 Watt dan tegangan 48 Volt.
Semar Proto memiliki koefisien drag 0.11 dan memanfaatkan bahan carbon fiber untuk bodynya. Pemilihan bahan tersebut sebagai upaya untuk mensiasati bobot kendaraan sehingga berat totalnya 27 Kg.
"Ini menjadi berat teringan dari mobil yang pernah kita kembangkan," ungkap Adzim.
Adzim melanjutkan, perjuangan berlaga di Sirkuit Mandalika menjadi tantangan tersendiri bagi tim Semar UGM. Sebab dalam kompetisi ini tim tidak hanya diuji untuk membuktikan kehebatan kendaraan saja namun juga cuaca yang tak menentu.
Ditambah lagi kondisi trek sirkuit yang lebih panjang menjadi tantangan lain yang harus mereka taklukkan.
Menurut Adzim, suhu panas di Sirkuit Mandalika cukup berpengaruh terhadap performa kendaraan saat tes uji coba. Sebab, ada komponen kendaran yang tidak tahan untuk menahan panas berlebih.
"Ada part yang meleleh dalam pengiriman. Akibat part yang meleleh kami belum bisa berhasil pada hari pertama inspeksi dan harus memutar otak untuk bisa memperbaiki part tersebut," ungkapnya.