Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar mengatakan, jumlah anak korban jiwa dan dirawat masih dapat bertambah. Pasalnya, kata Nahar, masih ada sebagian korban yang belum teridentifikasi.
"Kami sudah mendapatkan data, data itu tentu data sementara ya, dan ada 17 anak dari data tersebut yang statusnya meninggal, lalu ada 7 diantaranya masih dirawat," kata Nahar saat dihubungi, Minggu (2/10/2022).
Kendati masih ada korban yang belum teridentifikasi, Nahar mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi Jawa Timur dan Kota Malang.
"Jadi kami terus lakukan koordinasi untuk memastikan jumlah yang meninggal berapa, yang dirawat berapa, lalu apa yang harus dilakukan ke depan," tuturnya.
Bagi Nahar, upaya yang dilakukan Kementerian PPPa merupakan bentuk pemenuhan dan perlindungan bagi anak.
Lebih lanjut Nahar mengatakan, persitiwa itu haris mendapat perhatian bersama, apalagi terdapat anak yang menjadi korban jiwa.
"Dan kita berusaha untuk melakukan upaya pemenuhan hak dan melindungi mereka. Jadi kalau sampai ada yang meninggal bahkan mengalami luka-luka dan perlu pelayanan lebih lanjut, maka kami harap kebutuhan dari anak-anak ini bisa dipenuhi, baik dalam perawatan maupun pendampingan psikososial selama lanjutan proses penanganan kejadian ini," terang Nahar.