www.antvklik.com-- Robohnya selasar tower 2 Bursa Efek Indonesia Senin (15/1) lalu menyebabkan sekitar 77 orang terluka. Sebagian besar korban menderita patah tulang, bahkan di antaranya harus menjalani operasi. Berdasarkan penuturan dokter Spesialis Bedah Orthopaedi dan Traumatologi dr Handriadi Winaga M.kes. SpOT, pada dasarnya tulang bisa melekat sendiri secara alami. Namun dalam kasus patah tulang yang berat memang harus ditempuh sejumlah tindakan seperti digips hingga operasi.
Sebagian masyarakat yang merasa takut menjalani operasi patah tulang, ada yang lebih memilih mendatangi pengobatan alternatif. Menanggapi hal ini, dr. Handriadi pun memperingatkan bahwa pengobatan patah tulang yang tidak sesuai bisa menyebabkan tulang tersambung dalam posisi yang tidak baik.
"Akibatnya? Misalnya tulang paha. Tulang paha nyambung tidak baik itu mengakibatkan pemendekan kaki. Jadi tulang mungkin bisa nyambung, namun pasien berjalan dengan timpang," terang dr. Handriadi di RS Atmajaya.[caption id="attachment_73341" align="aligncenter" width="417"] dr. Handriadi: Pada kasus patah tulang berat, diperlukan operasi[/caption]
Baca Juga :