Suparman mengatakan, jika pemerintah sudah memberi lampu hijau, terlebih dahulu perlu dibentuk NEPIO ( Nuclear Energy Program Implementation organization) , sebagai organisasi yang bertugas mempersiapkan pembangunan PLTN.Ia juga mengakui, rencana pembangunan PLTN seperti tarik ulur lantaran masih adanya persepsi negatif dari sejumlah kalangan tentang pemanfaatan energi nuklir.Padahal menurutnya, teknologi PLTN makin aman dan masyarakat juga dapat tinggal di sekitarnya dengan jarak aman sekira 1 km.Suparman mencontohkan, di beberapa negara, lingkungan seputar PLTN jadi tempat penangkaran dan pemeliharaan satwa dilindungi.Saat ditanya, tentang potensi terjadinya kecelakaan akibat bencana alam, seperti yang terjadi di Fukushima, Jepang, Suparman menegaskan, kemungkinan itu tetap ada dan dapat diantisipasi sebelumnya dengan persiapan matang, seperti rencana kedaruratan nuklir.Menurutnya, hal ini sudah diterapkan di Jepang sehingga masyarakat yang tinggal sekitar PLTN di Fukushima dapat selamat dari kejadian tersebut. Kalau pun ada korban, bukan akibat radiasi nuklir, melainkan dari bencana tsunami."(PLTN) Fukushima sudah mau pensiun. dan kurang diperhatikan oleh pengelolanya, tapi ternyata ada gempa dan tsunami hingga terjadi kecelakaan. Tapi PLTN di sebelahnya sudah membangun tembok sehingga tsunami tidak mengenai (reaktor)," paparnya.Apalagi menurut Suparman, teknologi PLTN yang dipakai di Fukushima masih generasi II. Sekarang evolusi teknologi PLTN sudah berada di generasi III dan III+ dan sedang menuju generasi IV yang lebih canggih dan aman.
Pembangkit Nuklir Masuk Peta Jalan Karbon Netral Indonesia, Ini Calon Lokasinya
Minggu, 24 Juli 2022 - 07:39 WIB
Baca Juga :