KROSCEK: China Tak Gunakan Vaksin Buatannya Sendiri Impor dari Jerman, dan Indonesia Dibodohi

FI vaksin (Foto : )

https://www.lampost.co/berita-uji-klinis-vaksin-covid-19-sinovac-tuntas-akhir-mei-2021.html )Kemudian menjawab polemik negara asal vaksin Covid-19, ditegaskan oleh Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir, semua jenis vaksin yang dipilih pemerintah sudah terdaftar secara resmi di organisasi kesehatan dunia (WHO).Pernyataan dirangkum dalam artikel liputan6 berjudul “Vaksin Covid-19 Impor Masuk Daftar WHO, Erick Thohir Minta Tak Ada Polemik:, (12/12/2020). Dijelaskan dalam artikel, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN) sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir meminta masyarakat untuk menghentikan polemik terkait negara asal vaksin Covid-19.Sebab, semua jenis vaksin yang dipilih pemerintah saat ini telah mendapatkan penilaian baik. Hal ini karena telah terdaftar resmi di data WHO dan telah melewati uji klinis."Jadi, jangan terjebak ini vaksin China, vaksin Amerika, dan sebagainya. Semua vaksin yang sudah masuk ke dalam data WHO dan juga sudah melalui uji klinis semua vaksin sudah dinilai baik. Jadi jangan terjebak dalam arti apa-apa," tuturnya dalam webinar bertajuk "Kerja Bareng Untuk Negeri", Sabtu (12/12).Erick menjelaskan, sesuai dengan Perpres 99 Tahun 2020 jelas domain tertinggi vaksinasi ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Alhasil Kemenkes sudah memutuskan jenis-jenis vaksin yang bisa diadakan untuk tahap awal dengan pertimbangan telah diakui WHO dan lolos uji klinis."Karena itu Kemenkes memutuskan jenis-jenis vaksin yang bisa diadakan, yaitu Moderna, Sinovac, Sinopharm, Astra Zeneca, dan vaksin Merah Putih," imbuh dia.Pun, sambung Erick, pemilihan jenis vaksin Covid-19 haruslah dibarengi dengan keyakinan bahwa vaksin dapat menekan angka penularan dan jumlah kematian akibat paparan virus mematikan asal China itu. "Momentum inilah yang kita ingin tunggangi," jelas dia.Oleh karena itu, dia berharap pengadaan vaksin ini akan mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional. Sehingga target ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif sebesar 5 persen pada 2021 dapat dicapai."Target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada 2021 juga sesuai berbagai lemabaga internasional, seperti ADB," tukasnya.(Link: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4431822/vaksin-covid-19-impor-masuk-daftar-who-erick-thohir-minta-tak-ada-polemik )Kemudian terkait tautan artikel tekno.tempo.co,