Nelayan di pesisir diduga terlibat dalam upaya penyelundupan kunyit (Foto: South China Morning Post/EPA)[/caption]Tak hanya di Sri Lanka, di negara bagian Tamil Nadu, India, otoritas pesisir mengatakan mereka telah menyita 4.685 kilogram kunyit di satu distrik dalam dua bulan terakhir. Tujuh orang ditahan setelah mengaku berusaha menyelundupkan kantong kunyit menggunakan perahu dan kapal pukat ikan.Angkatan Laut Sri Lanka telah menyita lebih dari tujuh ton kunyit selundupan dari pihak mereka hingga Agustus. Nelayan lokal dari kedua negara tersebut diyakini terlibat dalam perdagangan bawah tanah.Di masa lalu, komoditas berharga mahal seperti emas, ganja, dan teripang diselundupkan oleh kartel terkenal, tetapi ini adalah yang pertama untuk barang umum seperti kunyit.“Kami telah meningkatkan upaya pengumpulan intelijen kami di wilayah tersebut dan meningkatkan patroli laut kami untuk mengekang kegiatan penyelundupan yang berkembang pesat,” kata R Chinnawamy, pengawas polisi di distrik pesisir Nagapattinam.“Sulit untuk menangkap pelakunya karena kunyit merupakan produk yang umum digunakan dan tidak ada batasan pergerakannya di Tamil Nadu. Jadi, para penyelundup dengan mudah memindahkan rempah-rempah dalam jumlah banyak dari daerah penghasil kunyit ke pesisir dengan dalih untuk keperluan rumah tangga,” jelasnya.Sementara itu, Presiden Asosiasi Pedagang Kunyit India, RKV Ravishankar, mengatakan dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan permintaan kunyit yang tidak biasa dari distrik pesisir yang menunjukkan bahwa tujuan akhir mereka pasti Sri Lanka. Erode diketahui adalah salah satu daerah penghasil kunyit terbesar di India.“Kami menjual kunyit satu tas dengan harga 60 rupee India (Rp11.000) per kilo dan harga di Sri Lanka adalah 4.000 rupee Sri Lanka (Rp304.000) per kilo,” katanya.“Secara alami, penyelundup akan memanfaatkan situasi tersebut. Mereka yang tinggal di daerah pesisir yang memiliki akses ke kapal penangkap ikan dan memiliki pengetahuan tentang transaksi lintas batas, mereka dapat mendapatkan hadiah meskipun mereka mendapatkan satu atau dua ton kunyit,” tambahnya.Lonjakan permintaan juga menimbulkan kekhawatiran tentang pemalsuan bubuk kunyit. Penambahan seperti tepung beras, tepung terigu atau bahkan bubuk pewarna kuning - yang bisa berbahaya bagi kesehatan - ditambahkan ke kunyit untuk dijual dengan harga lebih murah. South China Morning Post
Mau Kaya? Bawa Kunyit Sekarung ke Negara ini, Bisa Ditukar Emas Sekilo
Kamis, 19 November 2020 - 06:18 WIB
Baca Juga :