Foto: Twitter / Gadis Jawa @berbijawa[/caption]Tiba-tiba monyet-monyet bermunculan, berlarian turun menuju dirinya. Mereka bersuara teriak-teriak seolah memperingatkannya. Dia malah tertawa.Namun tiba-tiba perasaan aneh merasukinya. Meski demikian dia masih meneruskan sesi pemotrean ini, berpindah ke bibir pantai.[caption id="attachment_361576" align="alignnone" width="900"] Foto: Twitter / Gadis Jawa @berbijawa[/caption]Di sini, ombak yang tadinya sampai kaki tiba-tiba menyurut. Padahal di bagian selatan pantai ini biasa tiba-tiba diterjang ombak besar. Aneh!Tiba-tiba dia ditarik-tarik oleh monyet. Ini membuat perasaannya makin tak enak dan segera pulang.[caption id="attachment_361607" align="alignnone" width="900"] Foto: Twitter / Gadis Jawa @berbijawa[/caption]Makin merinding ketika hari itu juga, ayahnya mengingatkan agar tidak mengenakan baju hijau atau biru di kawasan Pantai Selatan karena sangat berbahaya.Kemudian dia menerima kabar melalui telepon dari ayahnya bahwa Subari, suami penjahit keluarga mereka terseret ombak di Pantai Wediombo. Saat nyawanya tercabut, Subari mengenakan baju hijau. Dia juga tidak percaya mitos Laut Selatan.Kabar yang mengejutkan!Akhirnya malam hari sekira pukul 21.00 WIB dia melakukan mediumisasi, berkomunikasi dengan "yang ada" di Pantai Selatan. Sebelum tanggal 20 Agustus 2020 atau sebelum Suro hingga mendekati Suro memang alam sedang meminta hal lain, namun dia tidak bisa menyebutkan apa.Apakah meminta tumbal nyawa?Entahlah, yang pasti setelah pemilik akun Gadis Jawa ini pulang, ada seorang pria yang sama-sama berasal dari Nglipar, Gunungkidul terseret ombak.https://twitter.com/Ridho_Ardh/status/1293563283081850881?s=08Akun Gadis Jawa ini hanya meminta para netizen untuk tidak pergi ke laut dahulu sampai tanggal 24 Agustus 2020 nanti.Entahlah ...