Pabrik Kopi Tua Peninggalan Belanda Sejak 1911 Berproduksi Sampai Kini

Pabrik Kopi Tua Peninggalan Belanda Sejak 1911 Berproduksi Sampai Kini (Foto : )

Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Pemanasannya memakai kayu yang disalurkan lewat tungku besar. Hasil kupasan buah kopi akan menjadi biji berwarna hijau atau biasa disebut green bean.[caption id="attachment_357482" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]"Yang diproses di sini adalah kopi jenis robusta, yang ditanam di perkebunan kopi Bawen dan Jambu, kalau yang jenis arabika ditanam dan diolah di Ungaran," tuturnya.Biji yang sudah kering dengan kadar air tertentu, kemudian disortir untuk memilih biji kualitas nomor satu dan kualitas di bawahnya. Penyortiran dilakukan dengan cara manual yang melibatkan ibu-ibu yang tinggal di sekitar pabrik.[caption id="attachment_357478" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Biji kopi pilihan ditampung dalam karung goni. Sebagian diekspor dan sebagian untuk konsumsi kopi premium di tanah air. Untuk konsumsi siap seduh, kopi diroasting dan digiling jadi bubuk dan bisa dinikmati di kedai kopi yang ada di areal pabrik.[caption id="attachment_357483" align="alignnone" width="900"] Foto: Teguh Joko Sutrisno | ANTV[/caption]Kopi Banaran ini dapat diseruput dengan nikmat langsung dari Kebun Getas. Beberapa bagian dari kebun ini dibuka untuk umum dalam konsep agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.Pengunjung dapat berkeliling hingga puncak kebun kopi menggunakan kereta wisata. Ada juga outbond, resort, kafe, dan aktivitas lainnya di Kampoeng Kopi Banaran.[caption id="attachment_357484" align="alignnone" width="900"]