lagi mengikuti perkembangan situasi," katanya di Semarang, Jumat (10/4/2020). Dijelaskan Trisna, dari sisi pemasukan, jelas berpengaruh karena sejak awal tahun 2020, kunjungan wisatawan ke Lawang Sewu ada tren kenaikan. Meski Februari-Mei 2020 termasuk low session, namun dibanding tahun lalu, ada kenaikan yang cukup lumayan. Lalu sekarang harus tutup sehingga potensi pendapatan yang hilang juga cukup besar."Secara kunjungan hingga pertengahan Maret masih sangat bagus. Bahkan bulan sebelumnya yaitu Februari wisatawannya nyaris 100 ribu. Namun justru karena arus wisatawan yang tinggi ini punya potensi kerumunan, kami sebagai pengelola punya tanggung jawab terhadap kesehatan dan keamanan baik bagi petugas maupun wisatawan, sehingga memutuskan tutup sementara untuk memutus penyebaran covid-19," ungkapnya. Jika penutupan ini berlangsung sampai akhir Mei, lanjutnya, memang ada potensi pemasukan yang hilang. Perkiraannya sebesar Rp1 miliar lebih dari tiket wisatawan.Namun, keselamatan umum jelas tetap jadi prioritas utama. Apalagi, situasi saat ini sulit mendapatkan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker dan
Lawang Sewu yang Kesepian Gara-gara Corona
Jumat, 10 April 2020 - 10:59 WIB
Baca Juga :