Filosofi Olah Raga dan Keberhasilan Karir Ketua KPK Firli Bahuri

Filosofi Olah Raga dan Keberhasilan Karir Ketua KPK Firli Bahuri (Foto : )

Ketua KPK Firli Bahuri tercatat lahir pada 8 november 1963, namun demikian Firli sendiri mengaku tidak bisa memastikan apakah tanggal lahirnya tersebut sudah benar. Firli dilahirkan di Desa Lontar, Kecamatan Muarajaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, di tengah luasnya perkebunan karet dengan orang tua berprofesi sebagai petani karet dan apabila kedua orang tua ditanya tanggal lahir Firli, maka akan dijawab, “dihari yang sama saat pohon karet itu ditanam” .Di tengah keterbatasan akses dan ekonomi saat itu, membuat prosesi kelahiran Firli dilakukan dirumah pribadi tanpa bantuan seorang ahli seperti dokter atau bidan.Kelahiran Firli berlangsung dramatis, pasalnya ibu Firli melahirkan dirinya hanya dibantu suami atau ayah Firli. Nama Bahuri adalah nama Bapak Firli.Sukses sebagai Kapolda Palembang hingga diangkat menjadi Kabaharkam Polri, karir Firli Bahuri di Kepolisian Negara Republik Indonesia terbilang gemilang.Pernah bertugas sebagai Deputi Bidang Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi, memotivasi dirinya hinggan terpilih sebagai pimpinan lembaga anti-rasuah tersebut.Komisaris Jenderal Polisi, Firli Bahuri, dimasa-masa tersulitnya pernah berjualan kue buatan Ibu dan pergi sekolah tanpa punya sepatu.Ditempa oleh pahitnya kehidupan tidak membuat Firli patah arang, namun terus melaju. Empat kali tidak lolos proses seleksi Akademi Kepolisian (Akpol), Firli akhirnya menjadi bagian dari Akpol tahun 1990.Di awal pendidikan Akpol, Firli sudah menunjukan sisi kepemimpinannya, ia terpilih sebagai Komandan Resimen Taruna. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas taruna diluar jam kuliah, seorang Komandan Resimen Taruna mengurus program pengasuhan dan program olahraga umum.Awal kepemimpinan Firli sebagai Komandan Resimen menjadi awal, kesukaan Firli pada olahraga Tenis Lapangan dan Bulu Tangkis. Firli Bahuri pun menceritakan, olahraga sebagai cara membebaskan diri dari padatnya rutinitas kerja dan olahraga membuatnya dapat berekspresi bebas secara positif.“hahaha.. saya senangnya gini ya diolahraga itu kita bisa berteriak, mengekspresikan gaya, kalau pukulan bagus itu bisa “iyesssss”, itu kan pelampiasan ekspresi kita. Dikantor kan gak mungkin kita melakukan yang seperti itu,” ujar Firli sambil tergelak tawa..Rutinintas olahraga pun membuat Firli tetap terhubung dengan rekan-rekan tenisnya, meski hanya terbatas dalam agenda berolahraga diakhir pekan.Teknik pukulan tenis lapangan Firli dikenal bergaya landai dan tipis, sehingga menyulitkan lawan. Bola yang jatuh ke sisi lawan menjadi sulit untuk dikembalikan.