(situasi krisis) dengan “omnipresence” (kehadiran yang menyeluruh) yang optimal dalam bentuk aksi-aksi nyata (melalui keputusan-keputusan yang dibuat) secara sinergi, kolaboratif dengan berbagai pihak, terutama dengan sesama pemimpin pemerintahan.Adalah tidak elok dalam situasi “turbulence” yang membahayakan kehidupan warga, bila yang ditampakkan oleh pemimpinnya justru saling menyalahkan, egoisme, keengganan untuk berkolaborasi / bersinergi mengambil keputusan-keputusan yang cepat, tanggap dan bijaksana.Saya jadi teringat Peter Drucker pernah mengatakan “Management is doing things right; leadership is doing the right things” (Manajemen adalah soal melaksanakan sesuatu dengan benar; Kepemimpinan adalah melaksanakan hal-hal yang benar) Sumber: Didik Sasono Setyadi*) *) Penulis adalah Kolumnis di Majalah Portonews, Pengamat Kebijakan Publik dan Candidate Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Memimpin Daerah di Saat Krisis (Belajar dari Kasus Banjir DKI Jakarta)
Minggu, 5 Januari 2020 - 22:29 WIB
Baca Juga :