Laurent Simmons yang baru berusia 9 tahun mendaftar program doktoral atau strata 3 di kampus AS[/caption]Namun semua itu sirna lantaran TUE hanya mengizinkannya lulus pada 2020. TUE menegaskan, tidak mungkin bagi Simons untuk menyelesaikan studinya sebelum berusia 10 tahun, sementara ia juga mengembangkan wawasan, kreativitas dan analisa kritis.TUE juga mengingatkan agar tidak memberi "tekanan berlebihan pada mahasiswa berusia 9 tahun ini yang disebut-sebut memiliki bakat yang belum pernah ada sebelumnya.Orangtua Simmons akhirnya mendaftarkan anaknya di progrma doktoral atau strata 3 di Amerika Serikat.
Persekusi Warga Muslim Uighur
Dugaan diskriminasi dan persekusi masyarakat muslim Uighur oleh pemerintah China jadi sorotan dunia. Apalagi sebelumnya terkuak bocoran sejumlah dokumen rahasia soal”kamp konsentrasi” terhadap warga muslim Uighur oleh Konsorsium Jurnalis Investigatif yang bekerjasama dengan 17 media dari 14 negara.Dokumen rahasia yang bocor itu merinci upaya Pemerintah China mencuci otak ratusan ribu umat muslim di Uighur dalam “kamp-kamp konsentrasi” dengan penjagaan ekstra ketat.[caption id="attachment_263572" align="alignnone" width="900"]
Polisi China berjaga-jaga depan gedung yang diduga sebagai "kamp konsentrasi" warga muslim Uighur di Xinjiang (Foto: Reuters)[/caption]Namun Beijing membantah keaslian dokumen itu. Mereka berkali-kali mengklaim, kamp-kamp yang terletak di Xinjiang Barat itu menawarkan Pendidikan dan pelatihan secara sukarela.Banyak yang tak percaya bantahan Pemerintah China, termasuk gelandang Arsenal, Mesut Ozil."(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah teologi Islam-madrasah dilarang, cendikiawan dibunuh satu per satu. Terlepas dari itu semua, Muslim tetap diam," tulis Mesut Ozil di akun Twitternya.Atas kecamannya, tayangan pertandingan Arsenal dibatalkan di China pekan lalu. Selanjutnya, pemain timnas Jerman itu juga dari gim Pro Evolution Soccer 2020 yang beredar di China.Belakangan, salah satu klub Jerman, FC Koln yang dijadwalkan membuka akademi sepak bola di Shenyang, China Timur Laut, membatalkan rencana bernilai 1,8 juta euro (sekira Rp28 miliar) itu.Presiden klub Werner Wolf dalam pernyataannya memutuskan tak melanjutkan proyek ini karena situasi terakhir ini, Dikatakan, pihaknya juga memerlukan evaluasi ulang terhadap alokasi sumber daya mereka.Sementara itu bekas presiden klub Stefan Mueller-Roemer menyebut hak asasi manusia sangat tidak dihargai di China. Sedangkan Wolf menyebut. komentar Mueller-Roemer itu juga merupakan "pendapat pribadi" yang tidak mencerminkan klub.