enggak pernah melihat saya tanpa busana, jadi saya merasa ada sesuatu yang diambil dari saya.”Perlakuan petugas di CIC telah membuat Yuli syok dan marah. Bahkan sempat membuatnya depresi.“Itu yang membuat saya syok, antara marah, sedih, enggak terima. Jadi sempat depresi seminggu dan enggak ingat ngapain aja waktu itu.”Meski sang majikan menginginkannya kembali ke Hong Kong, namun ia masih ragu untuk kembali menjadi pekerja migran.
Tidak Didampingi KJRI
Yuli mengaku, selama proses hukum, ia tidak merasa mendapat pendampingan atau bantuan dari KJRI Hong Kong. Bahkan menurut Yuli, pasca 28 hari di tahanan, ia diperbolehkan menggunakan ponselnya pada Senin (2/12/2019) malam. Saat itu ia memeriksa, tak ada satu pun pesan atau kontak dari pihak KJRI yang masuk ke ponselnya.“Saya malah mendapati pernyataan sikap mereka di media. Jadi saya bingung,Baca Juga :