Pemprov Jabar dan Danone Indonesia Cegah Stunting

Penyuluhan PKK (Foto : )

Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, suatu kehormatan bagi Danone Indonesia dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menggabungkan seluruh kegiatan terkait nutrisi, edukasi, dan sanitasi yang sudah saling terintegrasi di satu daerah di Posyandu dan PAUD Desa Kebonpedes."Khusus di Kabupaten Sukabumi, kami telah melakukan peningkatan kapasitas terhadap 35 kader Posyandu dan tenaga kesehatan, edukasi pola gizi seimbang Isi Piringku dan Ayo Minum Air, serta mengajarkan masyarakat untuk #BijakBerplastik," ujar Vera.Vera menambahkan program terpadu yang akan direalisasikan bersama Pemprov Jabar adalah peningkatan kemandirian dan kemampuan tenaga kesehatan, kader untuk mengevaluasi status gizi balita dan menangani anak terindikasi stunting secara cepat, seksama melalui program Aksi Cegah Stunting. Kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi gizi seimbang Isi Piringku serta hidrasi sehat Ayo Minum Air (AMIR)."Kami juga akan melakukan edukasi nutrisi dan stimulasi serta dukungan 33.000 akses nutrisi pertumbuhan yang dikumpulkan dari berbagai lapisan masyarakat untuk sekitar 8.000 anak. Hal ini juga menandai puncak dari gerakan sosial Aksi Nutrisi Generasi Maju oleh SGM Eksplor yang telah berjalan sejak awal tahun 2019," ungkap Vera.Kerjasama juga mencakup pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi, serta edukasi Perilaku Hidup Bersih Sehat melalui WASH ( Water and Sanitation Hygiene ) serya edukasi pilah sampah Bijak Berplastik."Dengan integrasi ini, kami berharap program dapat dilakukan secara berdampingan, menyasar target yang sama dalam waktu bersamaan, dan diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih baik kepada masyarakat," ujar Vera.Stunting pada anak memiliki dampak yang buruk bagi bangsa Indonesia. Dampak permanen dari kondisi stunting dapat menghambat visi pemerintah Indonesia dalam memajukan kualitas sumber daya manusia.Hal ini disebabkan karena anak stunting beresiko lebih tinggi terkena penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, diabetes, dan lainnya di masa depan.  Untuk menghindari dampak tersebut, kegiatan pencegahan yang dilakukan lintas sektor merupakan hal yang paling efektif untuk menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia. (*)