Menpora Mundur, Persiapan Sea Games 2019 Jangan Terganggu

menpo-1 (Foto : )

Salah satu program terdekat olahraga nasional adalah mempersiapkan atlet menghadapi Sea Games 2019, 30-November-11 Desember mendatang di Filipina.[/caption]“Yang penting semua harus jalan, sesuai Sop. Kan tidak kegaduhan misalnya honor terlambat, perlengkapan terlambat. Semua oke, semua jalan," Gatot menambahkan. Kontingen Indonesia ke SEA games 2019 Filipina akan dipimpin oleh Harry Warganegara. Saat ini, KOI dan Kemenpora tengah menyeleksi atlet Indonesia menuju multievent itu.Wakil Ketua PB PABBSI Djoko Pramono berkeyakinan, kekosongan posisi menpora pasti sudah dipikirkan Kemenpora, karena semua harus tetap bergerak cepat mengikuti rencana yang sudah berjalan. “PB PABBSI tetap menjalankan persiapan pelatnas, kita siapkan lifter lifter angkat besi menuju Sea Games, ada juga kejuaraan dunia, dan meloloskan wakil ke Olimpiade 2020,” ujar Djoko. “Masalah yang tiba tiba muncul tak harus membuat kita hilang fokus,” imbuhnya.[caption id="attachment_230974" align="alignnone" width="300"] Mundurnya menpora diharapkan tidak menggangu Program Pelatnas yang kini sedang berjalan. Selain Sea Games juga ada Olimpiade 2020 dan PON Papua 2020.[/caption]Sekjen Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto, dan Ketua KONI Marciano Norman optimis pemerintah sudah punya komitmen dan mekanisme mengatasi masalah ini. Keduanya bertekad semua program-program olahraga yang sudah dirancang tetap berjalan, sambil mencari solusi jika ada masalah di tengah jalan. “Satu hikmah yang bisa petik adalah masalah manajemen pendanaan olahraga kita benahi,” ujar Marciano.“Saya sempat kaget, tapi ya itu program jangan terganggu, ayo tetap jalan. Saya pikir pemerintah sudah punya mekanisme dan komitmen mencari solusinya,” ujar Budiharto sembari menambahkan agar masalah dana olahraga jangan sampai jadi masalah lagi.Sebagaimana diketahui Menpora Imam Nahrawi sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dana hibah KONI. Imam diduga menerima uang sebesar Rp26,5 miliar sebagai bentuk commitment fee pengurusan proposal yang diajukan KONI kepada Kemenpora. Namun Imam membantah tuduhan itu, dan siap membuktikan lewat proses hukum yang akan segera dijalaninya. Imam Nahrawi bukan menpora pertama yang menghadapi masalah hukum. Sebelumnya, Andi Malarangeng juga mundur dari jabatannya karena tersangkut kasus korupsi pembangunan Komplek Olahraga Hambalang, Jawa Barat tahun 2012 lalu. (Berbagai Sumber)