Selain sepi pembeli, Ahmad juga mengaku bahan baku pesawat telok abang juga makin sulit dicari. Ahmad kesulitan mencari akar kayu gabus asli. Kayu gabus sudah banyak ditebang untuk diganti dengan tanaman kelapa sawit.
“Kita pake akar kayu gabus. Akar kayu gabus kita jemur selama satu minggu. Tapi sekarang dapat bahannya susah. Udah jadi kebun sawit,” lanjut Ahmad.
Sekarang Ahmad hanya bisa berharap dan berdoa. Berharap pemerintah mau membantu modal dan pelatihan untuk pengrajin kecil seperti dirinya. Dan berdoa, agar Tuhan YME melapangkan rezekinya.
Sumber: Ganda Kopatraa/ANTV
Baca Juga :