"Salah satu yang paling sering terjadi adalah Retino Patihy of Prematurity (R-O-P), dimana pada derajat tertentu jika terus memberat karena tidak ditangani bisa menyebabkan kebutaan permanen pada si bayi,” jelas dr. Agung Zentyo Wibowo. Solusi paling efektif untuk mencegah kebutaan pada bayi prematur akibat ROP adalah deteksi dini atau skrining. Skrining perlu dilakukan pada bayi prematur yang dilahirkan dengan usia kehamilan 34 minggu, pada bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 1.500 gram atau pada bayi dengan keadaan-keadaan lain yang dinilai berisiko mengalami ROP.Skrining harus dilakukan sesegera mungkin setelah kondisi bayi prematur dinyatakan stabil. Skrining juga harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu sebelum usia 42 minggu pasca kelahiran.Prosedur skrining dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan penggunaan alat funduskopi indirek. Skrining juga bisa dilakukan dengan menggunakan kamera pencitraan retina digital. Skrining ini sebaiknya dilakukan secara berkala sampai retina dinyatakan sudah matang dan tak lagi memerlukan skrining lanjutan.Terapi yang diberikan akan sangat bergantung pada hasil skrining dan kondisi retina bayi prematur. Beberapa macam terapi yang bisa dilakukan adalah observasi, terapi laser, injeksi obat ke dalam mata hingga virektomi atau pembedahan. Jika dilakukan dengan cepat dan tepat, terapi akan membantu bayi prematur untuk mendapatkan penglihatan yang optimal.Di indonesia data kasus Retinopathy of Prematurity (R-O-P) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat pada tahun 2017 terdapat 103 kasus bayi yang mengalami Retinopathy of Prematurity (R-O-P). Sedangkan untuk tahun 2019 ini per tanggal 2 agustus sudah 42 kasus terjadi. Karena itu, untuk mengantisipasi terus terjadinya peningkatan kasus tersebut diharapkan bagi para orang tua yang memiliki bayi dengan riwayat kelahiran prematur segera memeriksakan mata si bayi ke dokter mata, supaya diperiksa secara detail. (Sandi Irwanto | Surabaya | Jawa Timur)
Waspada! Bayi Prematur Rawan Mengalami Kebutaan Permanen
Kamis, 8 Agustus 2019 - 18:11 WIB
Baca Juga :