Sultan memberi perintah untuk mengembalikan kapal ke Istanbul. Dalam perjalanan menuju Beykoz, kereta Ibrahim diserang oleh perampok dan nyawa Hadija terancam. Ibrahim menyelamatkan istrinya.
Cihangir sempat berhenti bernapas tapi tidak lama sadar kembali. Suleiman tiba-tiba pingsan dipelukan Mustafa.
Kondisi Cihangir mulai membaik. Semtara itu, Dokter mengatakan Suleiman berada di antara hidup dan mati. Suleiman melihat ayahnya dalam penglihatannya.
Mahidevran mengingat Suleiman muda dan kelahiran Mustafa. Setelah mengetahui penyakit Baginda Suleiman, Hurrem mengenakan pakaian berkabung.
Hidup tanpa Suleiman sepertinya tidak ada artinya baginya. Selama perjalanan ke Krimea, Aibyige dan Bali Bey melepas kerinduan.
Ibrahim menyelamatkan Matrakchi dari penyekapan para Teke. Ibrahim menangis mengenang masa-masa pertama kali bertemu Suleiman.
Mahidevran sedang mempersiapkan jika Suleiman tiada, ingin mengangkat Mustafa ke takhta. Mustafa marah, tidak menyangka ibunya memikirkan hal seperti itu.