Nigar mengancam akan selalu mengawasi Sadika. Kemudian, Baginda Suleiman dan Ibrahim sudah kembali ke istana. Hurrem meminta pengampunan dari Sultan karena tidak bisa melahirkan seorang putra, tapi Suleiman terpesona oleh Mihrimah dan karena itu tidak sedikit pun kesal.
Ibrahim mengunjungi Mehmed, dia melihat Mehmed terbatuk dan mengeluarkan darah di saputangannya.
Di kebun ara, saat pertemuan rahasia dengan Hadija, Ibrahim ditangkap oleh seorang penjaga. Sebelum memberi penghargaan kepada Ibrahim atas pengabdiannya yang setia, Suleiman memberikan ujian kepada temannya, yang berhasil ia lewati.
Suleiman memberi penghargaan sebagai Perdana Mentri Kekaisaran karena Piri Pasha mengundurkan diri. Pada hari libur di harem, pertengkaran baru terjadi antara Hurrem dan Mahidevran, tapi dengan cepat dihentikan oleh Hadija.
Di dewan Divan, Ibrahim menerima posisi Perdana Menteri. Hal ini membuat marah Menteri lainnya. Mahidevran memberikan selamat kepada Ibrahim atas jabatan barunya. Mahidevran minta Ibrahim tidak meninggalkan mereka.
Ibrahim menerima konfirmasi dari dokter bahwa Mehmed Celebi menderita Tubercolosis dan memberitahu Ibu Suri Hafsa. Mustafa mulai batuk-batuk, Makhidevran yakin Mehmed Celebi berhasil menulari putranya, tapi dokter membantahnya.
Kemudian, Suleiman dan Ibu Suri menunda pernikahan Hadija dan Mehmed Celebi.
