Asep pun lantas memutuskan untuk pergi ke kota besar. Setibanya di sana, Asep tinggal di rumah kontrakan bersama Kubil, Bonar dan Wanda.
Asep melakukan gerak cepat dengan mengajukan lamaran kerja ke berbagai perusahaan berbekal ijazah SMA-nya.
Bingung dan putus asa mulai melanda Asep ketika ia mendapatkan kabar bahwa Abah Dading telah menemukan pria kaya untuk menjadi suami Lilis. Lilis mendesaknya untuk cepat-cepat mendapatkan pekerjaan demi melamarnya.
Terlebih, Lilis telah membuat perjanjian dengan ayahnya bahwa jika dalam jangka waktu 3 bulan Asep belum juga mendapatkan pekerjaan, maka ia bersedia untuk menikahi pria lain.
Bonar dan Kubil menyuruh Asep konsultasi sama dukun. Dukun pun menyarankan Asep nyepi di sebuah pohon trembesi yang diyakini keramat.
Dukun juga memberikan catatan mantra yang musti dibaca selama nyepi di pohon trembesi keramat itu.
Dukun juga mengingatkan agar sesajen yang dibawa musti lengkap tanpa kurang satu apapun. Setelah melakukan nyepi di pohon trembesi keramat, kejadian-kejadian aneh dan konyol pun mengganggu Asep.