Mangkujiwo berkisah tentang seorang wanita bernama Kanti yang sedang mengandung di luar nikah. Warga desa menganggapnya sebagai pembawa kutukan. Lalu, Kanti pun dipasung di sebuah kandang kerbau.
Kemudian Brotoseno, seorang abdi raja, menjemput Kanti. Dia ditemani oleh Sadi, pelayannya yang tunawicara. Brotoseno mengatakan bahwa dia akan membantu Kanti balas dendam.
Namun ternyata tanpa sepengetahuan Kanti, Brotoseno mulai menjalankan ritual ilmu hitam. Ritual itu dilakukan dengan posisi Kanti menghadap sebuah cermin antik bernama Pengilon Kembar.
19 tahun kemudian, Uma putri dari Kanti bekerja di sebuah hotel. Ia tak sengaja menjadi saksi pembunuhan ketika ia memergoki Karmila dan Pulungkusumo membunuh salah satu klien mereka yang tidak kooperatif.
Karmila, Pulung dan pembantu mereka, Herman, menangkap Uma. Pulung yang ditugaskan untuk membungkam Uma hendak memperkosanya terlebih dahulu.
Namun, sebelum ia melakukan itu, Uma tiba-tiba kerasukan, kemudian menembangkan Durmo, lalu mematahkan leher Pulung.