Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV Eps 89: Jenazah Pengecer Minyak Goreng Oplosan

Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV 3 Oktober 2018 eps 85
Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV 3 Oktober 2018 eps 85 (Foto : )

Antvklik - Sinopsis Ganjaran Hidup ANTV 13 Oktober 2018 Eps 89. Tuti kecewa dengan kehidupannya yang susah, ditambah suaminya (Fikri) hanyalah penjual gorengan.

Pendapatan Fikri dari menjual gorengan, tidak mencukupi kebutuhan hidup rumah tangga, karena kalah bersaing dengan penjual gorengan yang lain. Suatu ketika, Fikri yang sedang jualan gorengan, keserempet motor, akibatnya Fikri terluka, tertimpa gerobak, membuatnya tak bisa jualan.

Tuti menggantikan Fikri berjualan demi kelangsungan hidup keluarganya. Namun saat Tuti jualan gorengan, sama saja seperti Fikri, kalah bersaing sehingga gorengannya tak laku. Tuti kecewa akan nasibnya. Saat ia duduk mangkal didekat bengkel, Tuti melihat seorang pria (Danu) sedang membeli oli bekas dengan jumlah yang banyak.

Tuti pun sempat mendengar bahwa oli bekas itu akan di oplos menjadi minyak goreng. Tuti menghampiri Danu dan memohon untuk bekerja dengan Danu. Danu bersedia memberi kerjaan ke Tuti untuk menjual minyak goreng oplosan ke setiap kios sembako. Kinerja Tuti dalam menjualkan minyak oplosan, membuat Danu senang.

Tapi Tuti mulai tamak. Ia mulai tergiur untuk menjadi pembuat minyak oplosan seperti Danu, agar cepat kaya. Tuti pun merencanakan niat jahat. Danu ditangkap polisi karena Tuti yang diam-diam melaporkannya pada polisi. Tuti kini menjadi pembuat minyak goreng oplosan, dengan bahan dasar oli bekas dan campuran bahan kimia. Usahanya semakin lancar, karena Tuti membuatnya dalam jumlah banyak. Tutipun mempekerjakan beberapa orang.

Minyak goreng oplosan dijual ke berbagai kios sembako. Setiap ada sisa minyak goreng oplosan yang ia buat, Tuti selalu memasukannya kedalam wajan yang biasa digunakan Fikri untuk jualan gorengan. Akibatnya banyak warga yang menderita sakit perut dan muntah-muntah. Bahkan Yani yang sering makanin gorengan buatan Fikri, terkena imbasnya. Yani dilarikan ke rumah sakit. Karena luka pada lambung dan ususnya sudah parah, Yani pun meninggal. Kematian Yani membuat Fikri terpukul.

Fikri mengetahui kejahatan Tuti yang membuat minyak goreng oplosan. Fikri kecewa dan marah pada Tuti. Namun Tuti yang kini sudah kaya malah mengusir Fikri dan mengancam minta cerai. Fikri pun pergi meninggalkan rumah. Tuti semakin jumawa dan tamak, ia masih saja membuat minyak goreng oplosan. Suatu ketika, Tuti kesal pegawainya gak becus kerja, lalu memecat semua pegawainya.

Tuti mendapat telpon dari beberapa pelanggannya yang meminta dikirimkan minya goreng dalam jumlah yang banyak. Tuti tergiur dapat orderan besar, namun ia tak punya pegawai lagi. Akhirnya Tuti sendiri yang membuat minyak goreng oplosan. Saat sedang membuat minyak goreng oplosan, tiba-tiba minyak di dalam drum yang dibakar, meletup-letup, hingga muncrat mengenai wajah Tuti.

Tuti meringis kesakitan dan tubuhnya mengenai beberapa dirigen yang didalamnya ada oli bekas. Lalu oli tumpah semua, hingga menggenagi ruangan. Tuti ketakutan ingin kabur, namun sulit karena lantai licin kena oli. Minyak goreng oplosan yang digodok di drum semakin meletu-letup hingga percikannya mengenai api dan terjadi kebakaran. Tuti ketakutan dan kabur dalam kondisi tubuh yang melepuh.

Dijalan, ada petir petir dia terpeleset mengelinding jatuh ke sungai hanyut, Tuti pegangan dibatang kayu tiba-tiba datang datang air bah Tuti tenggelam dan mati. Kemudian ditemukan warga jenazah Tuti perut nya membuncit dan wajah nya penuh koreng. Fikri datang bersama warga. Fikir shock melihat Tuti telah meninggal. Fikri sedih melihat kondisi mayat Tuti yang mengenaskan.