Tapi Eneng maki-maki tukang urut itu, setelah itu mulutnya jadi kaku juga dan menyon. Eneng makin ketakutan, dia histeris dan berlari lalu masuk sungai dan ditemukan dalam keadaan meninggal. Ketika Eneng meninggal tak ada warga yang mau mandikan Eneng. Tangannya menjulur kaku, Abi sangat kasihan melihat Eneng. Lalu datang Bu Raudah, hatinya yang luas mau memaafkan Eneng. Dia yang memandikan jenazah Eneng. Ketika dibawa ke pemakaman, jenazah Eneng sangat berat, dan saat dimasukkan ke dalam liang lahat, keluar air menyembur warna merah.
Baca Juga :