Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat atau NASA akan mengirim wahana ke Mars akhir bulan ini. Sebuah helikopter juga akan dikirim untuk menjelajahi planet merah itu. Begini kecanggihannya.NASA akan meluncurkan wahana rover Persevarence ke Mars akhir bulan ini. Sebuah helikopter nirawak yang diberi nama Ingenuity juga akan diselipkan di wahana tersebut.Jika misi ini berhasil, Ingenuity akan menjadi helikopter pertama yang akan menjelajah planet merah itu. Begini sederet kecanggihannya:Rotor TercepatMeski pengembangan rover Perseverance sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu, para insinyur NASA rupanya mulai merancang sebuah pesawat mungil dan ringan agar dapat terbang menjelajahi Mars sejak 2014.Dimensi Ingenuity memang tidaklah besar. Tingginya hanya 80 cm dengan bobot kurang dari 2 kilogram.Meski mungil, Ingenuity memiliki 4 bilah sayap yang terbuat dari karbon, panel surya dan baterai. Keempat bilah sayap itu dibagi dalam dua rotor yang berputar berlawanan. Pihak NASA menyebut rotornya akan berputar lebih cepat dari helikopter yang ada di Bumi.
Terbang Otonom
Helikopter Ingenuity tidak membawa instrumen ilmiah apapun karena benda itu sudah merupakan instrumen ilmiah, yang disebut NASA sebagai alat demonstrasi teknologi.Ingenuity dirancang mampu menahan cuaca dingin di Mars yang pada malam hari dapat mencapai suhu minus 90 derajat Celsius.Selama di Mars, Ingenuity akan terbang otonom dengan perintah penerbangan yang dikirim di awal. Penerbangan tidak dapat dikendalikan langsung dari Bumi mengingat ada delay komunikasi antara Mars dan Bumi.Kemampuan Jelajah
Meski berukuran mungil, Ingenuity dapat melakukan penerbangan sejauh 300 meter di setiap sesi. DIrencanakan akan ada 4 sesi penerbangan selama di Mars.Sementara ketinggian yang dapat dicapai wahana ini antara 3-10 meter dengan waktu penerbangan tidak lebih dari 3 menit.Setiap penerbangan Ingenuity direkam oleh rover Persevarence yang bertugas sebagai pemandunya.Beragam Sensor Canggih
Meski sepintas bentuknya seperti drone biasa, pembuatan Ingenuity ternyata menelan biaya besar, yaitu mencapai 23 juta dollar atau setara Rp340,2 miliar.Ini karena helikopter itu dibangun dengan standar wahana ruang angkasa, yang dilengkapi beragam perangkat dan sensor tercanggih. Antara lain dapat menahan getaran selama peluncuran, kamera pelacak surya yang terintegrasi dengan sistem navigasi inersia.Selain itu, Ingenuity juga memiliki giroskop, odometry visual, sensor kemiringan dan detektor bahaya.Otak helikopter ini menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon dengan sistem operasi Linux.Prosesor itu terhubung ke dua unit kendali penerbangan (MCU). Sedangkan komunikasi dengan rover penjelajah dengan menggunakan gelombang radio.Nama Ingenuity atau berarti kecerdikan, diberikan oleh Vaneeza Rupani, seorang siswi kelas 11 di Northport, Alabama, AS. Rupani mengirim esai dalam kontes nama rover yang digelar NASA beberapa waktu lalu.Baca Juga :